Doa, Selalu Dikabulkan

Apakah engkau gelisah Sobat? Kala ada keluhan dan rasa kecewa, setelah sekian lama berdoa dan berusaha, tapi tak terkabul dalam nyatanya? Kau perlu instropeksi, mungkin saja ada yang terlewati, jangan sakit hati, karena semua hal tak akan menjadi berarti.

Syaikh Mustafa Al-Adawi menjelaskan beberapa hal tentang pengabulan doa yang pasti terjadi. Beberapa point ini, semoga dapat mewakili kegelisahanmu.

Pertama, doa selalu dikabulkan. Hanya saja, kita tidak mengetahui bentuk jawaban tersebut. Bisa jadi Allah menjauhkan keburukan dari seseorang yang berdoa. Atau, jawabannya disimpan Allah sebagai tabungan di akhirat kelak.
Sebagai contoh ada yang berdoa, ”Ya Allah, karuniakanlah rezeki kepadaku.” Allah Mahatahu bahwa rezeki yang melimpah akan mengurangi derajatnya di surga kelak. Maka, Allah simpan jawaban atas doa yang dipanjatkan itu agar kelak derajatnya di surga akan semakin bertambah karena kenikmatan surga jauh lebih baik dan kekal.



Kedua, mungkin seseorang yang berdoa meyakini bahwa kebaikan dan mashlahat kebaikan terletak pada pengabulan terhadap doanya. Padahal, bisa jadi justru sebaliknya, justru kemaslahatan tidak terdapat dalam pengabulan doa. Mungkin orang berdoa agar memudahkan perjalanannya, namun Allah menahannya karena mungkin ada musibah di perjalanannya atau bahkan tempat yang dituju tidak lebih baik dari tempatnya semula.

Ketiga, doa juga berlaku sebagai penghapus dosa-dosa. Kita tidak tahu, begitu banyak dosa-dosa yang tercatat dalam kitab hisab. Allah mengerti akan doa-doa kita, dengan perantaraan doa manusia, bisa jadi itu mengabulkan dosa-dosa, hingga pertemuan di akhirat kelak dengan Tuhannya adalah pertemuan yang indah. Wallahua’lam.

”Tidaklah seorang muslim memanjatkan doa yang tidak mengandung dosa atau memutuskan tali silaturahmi melainkan Allah akan memberikannya salah satu dari tiga perkara; disegerakan jawaban doanya, disimpan untuknya sebagai tabungan di akhirat, atau dipalingkan darinya keburukan yang senilai dengan doa tersebut.” (HR. Imam Ahmad. Riwayatnya Hasan).

Jadi, apakah anda melihat adanya kesia-siaan dalam berdoa? Sia-sia itu sesungguhnya adalah ketika anda melupakan keajaiban doa.