Kenapa Berdoa?

 ”Dan Rabbmu berfirman, ’Berdoalah kepadaKu, niscaya akan Ku-perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahKu (berdoa kepadaKu) akan masuk neraka jahannam dalam keadaan hina dina.” (QS. Al-Mukminun : 60).

Doa adalah pengakuan jujur seorang hamba kepada Tuhannya, betapa setiap kemungkinan dan keputusan ada sepenuhnya pada Allah. Kita sebagai manusia, hanya bisa berharap dan berusaha, sedangkan tetap saja keputusan ada di tanganNya. ”Sekuat apapun manusia berusaha, kalau Allah tidak menghendaki maka tabir takdir tak akan terbuka,” begitu kata Ibnu Ath-Thailah rahimallah.

”Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwa Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintahKu) dan hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah : 186).

Kita paham bahwa manusia adalah makhluk yang lemah, karena itu untuk menjadi kuat dan survive mencapai kesuksesan kita membutuhkan doa. Doa adalah tameng yang tak tembus oleh rasa sombong yang akan merusak semua aktivitas kita. Kekuatan seseorang itu akan berlipat ganda jika dia berdoa, berdoa akan mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala, dengan demikian kesuksesan akan mudah Allah anugerahkan kepada hamba-hambaNya yang dekat kepadaNya.

Jika segala sesuatu kita yakini adalah milik Allah, kenapa kita ragu untuk berdoa memohon apa yang kita inginkan agar mudah dalam pencapaiannya? Sombongkah kita dengan meninggalkan doa dan bekerja keras habis-habisan. Melupakan doa berarti melupakan Tuhan, berarti kesombongan telah melingkupinya, dan tinggal menunggu waktu Allah akan memberikan kepadanya hidup yang penuh masalah dan kesulitan, akhirnya bukan sukses yang didapatkan, karena sukses itu membahagiakan dan menenangkan. Alhamdulillah.

Badar