Ini Tentang Sampai Ke Tujuan

Saya Ingin memberikan gambaran kepada anda, tentang langkah anda saat ini.

Sebelumnya, analogi mudah dan sangat sederhana semoga tidak menjadikan salah sangka dan menganggap menggurui, hanya berbagi dan belajar bersama.

Ada Empat orang, hendak menuju sebuah tujuan

Orang Pertama, Berjalan namun santai. Bertemu dengan teman, ngobrol sepuasnya. Bertemu Pohon buah, mampir mencicipi sepuasnya. Bertemu tempat teduh, istirahat sepuasnya. Bertemu hal yang menarik, bermain dulu.

Orang Kedua, Berjalan namun tidak mengetahui tujuan pastinya. Sehingga tujuannya sebenarnya buyar dan bercabang antara ingin di capai dan yang penting berjalan saja.

Orang Ketiga, Ingin menuju tujuan namun tak pernah melangkah. Dia hanya mengangankan ingin sampai, tapi malas menuju tujuan, dia percaya bahwa takdir sudah ditentukan dan tak dapat diubah sama sekali, sehingga dia hanya pasrah, jika sampai pasti Allah akan menyampaikannya ke tujuan, jika tidak dia hanya akan membuat dirinya lelah dengan menuju tujuannya.

Orang Keempat, dia ingin sampai, dia paham tujuannya. Dia berlari kencang, sekencang-kencangnya menuju tujuannya.

Jika demikian, siapakah yang menurut anda memiliki peluang besar sampai ke tujuan?

Secara signifikan, secara terarah. Orang yang berlari adalah seorang yang akan sampai ke tujuan, bahkan lebih cepat dan lebih banyak menggunakan waktu yang cepat. Orang yang berlari adalah cermin kepercayaan diri, cermin bahwa dia yakin akan penciptaan Allah, bahwa dia harus berdoa dan berikhtiar dengan sungguh-sungguh.

Namun, ada satu hal yang sesungguhnya harus dilakukan oleh pelari.

Apa itu?

Sesungguhnya, dia berlari tidaklah sendirian. Banyak pula orang yang berlari sepertinya ingin menggapai tujuan tersebut juga. Maka apa yang harus dilakukan?

Anda harus berlari LEBIH KENCANG dari yang lain

Bagaimana anda harus berlari lebih kencang?

Anda akan sama jika berlari dengan cara yang sama. Maka jika yang lain tidur 6 Jam, anda tidur 4 jam.

Jika yang lain belajar 1 jam, anda belajar lebih dari itu.

Jika yang lain harus lembur kerja 15 jam, anda harus 20 jam atau yang penting lebih dari yang lain.

Intinya, anda harus minimal satu langkah lebih cepat berlari dari yang lain.

Permasalah selanjutnya juga muncul.

Jika sama-sama berlari lebih kencang? apa yang harus anda lakukan?

Berlari lebih kencang dan lebih kencang, hanya akan mengorbankan kelelahan. Maka, yang terbaik manajemen Kelelahan yang harus anda lakukan. Manajemen kelelahan? apa lagi itu?

SPIRITUAL!

Jika yang lain mengatakan, "Saya akan habis-habisan untuk mencari uang demi keluarga bisa hidup bahagia"

Jika yang lain mengatakan, "Saya harus belajar dengan cepat dan sungguh-sungguh, agar bisa dibanggakan keluarga dan orang lain"

Jika yang lain mengatakan, "Aku harus mempunyai target ini, agar aku dipuji orang"

Jika yang lain bla bla bla.....

Maka, katakan, "Tujuanku Allah, Aku akan berlari samapi tak kuat bergerak karena aku akan dicintai Allah."

Maka, insyaallah, anda akan berlari sangat kencang. Meskipun duri banyak menancap di kaki, meski jalanan hancur menghancurkan sepatu kita dan terpaksa harus jalan telanjang kaki dan remuk kaki kita, meskipun kesulitan menumpuk dan akhirnya kita bertemu dengan lautan samudera dan buntu pikiran kita untuk meneruskan lari kita.

Sesungguhnya, kita akan bisa berlari di atas air (sesuatu yang tidak mungkin) menjadi mungkin dengan kehendak Allah, saat tenaga kita habis, Allah mengirimkan kekuatan dahsyat yang membuat kita bisa berlari lebih kencang, lebih kencang, lebih kencang, lebih kencang.

dan akhirnya...., Kita tersenyum di ujung kebahagiaan, Amin.