Sekarang, Saatnya Mengubah Dunia!

>>>>>> <<<<<< ****** Tidak Ada Yang Gratis DI Dunia, TEBUSANNYA ADALAH PENGORBANAN, KESUNGGUHAN, DAN YANG UTAMA IMAN

Kenangan Masa Kecil

Selasa, 27 November 20120 komentar

Kenangan Masa Kecil
Alhamdulillah, rasanya hidup kita semakin bermakna jika kita mengetahui hakikat kehidupan ini ada, karena apa dan untuk apa.

Baru saja, saya tadi melihat video facebook tantang lagu Mahar Zein yang judulnya 'Number one for Me", menyentuh menurut saya lirik dan videonya. Dimulai dengan Kedatangan pulangnya Mahar Zein ke rumah, lalu dia ingat masa kecilnya, berkelebat bergantian dan membuat Mahar Zein tertawa sendiri dan seolah lucu karena kecilnya selalu menjahili ibunya.

Mulai dari kenakalan saat mengotori pakaian yang telah dijemur, mencuri roti dan bermain ala Anak Palestina yang menghancurkan tank-tank Israel. Eh, udah pernah lihat belum videonya? baiklah lihat disini


Nah, keren kan video and lirik serta musiknya.

Tapi, ada yang menggelisahkan saya, jika Mahar Zein dalam lagunya bisa ingat kenangan masa kecilnya begitu banyak. Lalu, apakah kita juga ingat masa-masa kecil kita? nakalnya kita? pintarnya kita? gaya kita? kelakuan dan sikap kita di masa kecil?

Apakah anda juga khawatir, kenapa lupa dengan masa kecil kita? mungkin..., yang paling kita ingat adalah hal-hal yang lucu atau hal konyol yang kita lakukan sehingga terekam kuat dalam memori kita.

Jujur saja, saya pun lupa dengan masa kecil saya. Padahal itu berlangsung lama bukan hingga lebih dari sepuluh tahun. Yang saya ingat adalah ketika kelas 1 SD saya ngompol di kelas karena tak berani izin kepada guru kelas, akhirnya diketawain sekelas dan akhirnya saya disuruh pulang. Lucu memang, masih ingat juga saya tertinggal kelas karena orang tua tidak membolehkan naik kelas karena masih kekecilan, sehingga harus kembali masuk kelas 1 SD selama dua tahun.

Atau, teringat lagi saat berantem pertama kali sekitar kelas 4 SD. Saat itu dijahili teman yang sok preman, ditendang juga dada saya, baju saya kotor, akhirnya kukeluarkan jurus andalan, serang sak karepe dewe, tanpa sengaja kena tuh hidungnya mimisan. Dia kapok, setelah itu saya mulai ditakuti soalnya dulunya penakut ternyata berani ma preman kelas. (he..he..)

Masih ada beberapa yang saya ingat yang lain, tapi rata-rata adalah kekonyolan dan menimbulkan memori yang kuat sehingga terekam dengan biak. Lalu, kenangan-kenangan yang lain kemana ya?

Saya mencoba mencari informasi, (sok detektif aja). Ternyata memori yang banyak hilang waktu kecil tidak perlu kita khawatirkan terlalu berlebihan. Karena memang saat kecil memori kita itu belum siap menerima informasi yang demikian banyak. Namun, ternyata uniknya faktual banyak yang kita ingat, contoh nama orang tua, berpamitan ketika pergi, cara berterima kasih, de el el.

Sewaktu kecil, ternyata otak kita juga belum bisa merekam kejadian dengan urut dan tersusun, sehingga acak saja yang kita ingat. Nah, coba-coba anda ingat kenangan-kenangan masa kecil anda, saya yakin yang anda ingat adalah sesuatu yang indah, konyol, menjengkelkan, dan spektakuler mungkin.

Namun, kadang kita lupa, ada kenangan yang sebenarnya dahsyat dan sering kita lupakan bahkan mungkin tak kita ingat.
1. Apakah anda ingat setiap malam sewaktu bayi kita tak bisa tidur kalau belum disusui oleh Ibu dan dipeluk dengan cinta?
2. Apakah kita tak ingat makan tiga kali sehari, siapa yang memasak untuk kita?
3. Kita butuh uang sekolah, biaya sekolah, membeli mainan, membeli baju. Siapa yang mencari uang?
4. Siapa yang mengajarkan kita tersenyum, untuk selalu semangat menghadapi hidup?
5. Kita mungkin juga lupa, siapa yang mencucikan baju kita setiap hari yang selalu saja kotor dengan debu, tanah, air, comberan dan lain-lain.
6. Siapa juga yang menenangkan kita saat kita jengkel dan menangis,
7. Bahkan siapa juga yang menangis ketika kita sakit panas, muntah, pilek, kena kuning, alergi, campak dan lain-lain.
8. Siapa yang mengajarkan kepada kita untuk menolong orang lain yang kesulitan, menenangkan dengan lembut?

Ya Allah, ternyata hal-hal dahsyat itu sering kita lupakan. Yang lebih menyedihkan lagi adalah, setelah anda membaca ini dan merenungi setiap kejadian yang ada. Sekarang, kita tidak mau membalas budi baik orang tua kepada kita, jika demikian mungkin kita adalah orang yang pelupa seumur hidup kita.

Salam ukhuwah...>>

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. (Muhammad) Badarudin - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger